Cari diblog ini

Apa itu Dioda ?

 A. Pengertian Dioda
          Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan P-N. Sifat diode yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik.
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja diode itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (negative = N).

B. Fungsi Dioda
1.       Sebagai penyearah, untuk diode bridge
2.       Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk diode zener
3.       Pengaman / sekring
4.       Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada diatas atau dibawah level tegangan tertentu
5.       Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC (direct current) kepada suatu sinyal AC (alternating current)
6.       Sebagai pengganda tegangan
7.       Sebagai indicator, untuk LED (light emiting diode)
8.       Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
9.       Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10.   Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscillator), untuk dioda varactor

C. Macam – Macam Dioda :
1.             Dioda Standar
Dioda jenis ini ada 2 macamnya, yaitu silicon dan germanium. Dioda silicon mempunyai tegangan maju 0.6 V, sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini memiliki beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1° dari suhu normalnya. Sesuai karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi sebagai berikut :
1)      Penyearah sinyal AC
2)      Pemotong level
3)      Sensor suhu
4)      Penurun tegangan
5)      Pengaman polaritas terbalik pada DC input

2.       LED (light emiting diode)
LED memiliki lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. Dioda jenis ini memiliki batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur LED tidak akan lama. Jenis LED ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan, contohnya LED merah, hijau, biru, oranye, kuning, laser dioda dan infra merah. Selain sebagai indikator, beberapa LED mempunyai fungsi khusus seperti LED inframerah yang digunakan untuk transmisi pada sistem remote control  dan opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Dioda jenis ini dibias maju (forward).


3.       Dioda Zener
Fungsi dari dioda jenis ini adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga bisa dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil, maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse).

4.       Dioda Photo
Dioda photo (photodiode) merupakan jenis komponen yang peka terhadap cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada cahaya yang masuk dengan intensitas tertentu. Aplikasi dioda photo, banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contohnya  pada optocoupler  dan optical pick-up pada sistem CD. Dioda photo dibias maju (forward).

5.       Dioda Varactor
Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menhasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase Lock Loop), yaitu mengoreksi oscillator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscillator. Dioda varactor dibias mundur (reverse).

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Trima kasih gan