Cari diblog ini

Multi Meter atau AVO Meter




Multimeter dapat dijelaskan secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit 
(terutama pada Multimeter Digital).
Fungsi dari Setiap Bagian AVO

  1. Sekrup berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
  2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol.
  3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya.
  4. Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
  5. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub – yang berwarna hitam.
  6. Skala, berfungsi sebagai skala pembacaan meter
Fungsi Multimeter :
  1. Mengukur tegangan DC (Direct Current) dan AC (Alternating Current)
  2. Mengukur nilai hambatan pada resistor
  3. Mengecek transistor
  4. Mengecek koneksi
  5. Mengecek kapasitor elektrolit
  6. Mengecek dioda, led, dioda zener, dan induktor

Cara mengkalibrasi dan Fungsi kalibrasi
 Berikut adalah langkah – langkah dalam kalibrasi:
  1. Jarum penunjuk meter diperiksa apakah sudah tepat pada angka 0;
  2. Jika belum putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil;
  3. Pasang Probe pada konektor (+) dan(–)
  4. Putar range selektor switch ke skala Ohmmeter;
  5. Tempelkan probe (+) ke probe (–) agar terjadi Short Circuit;
  6. Pastikan jarum penunjuk sudah mengarah ke nol pada skala ohmmeter atau tidak, jika belum maka putar zero adjustment agar jarum menunjuk ke nol.

Adapun fungsi dan tujuan dari kalibrasi adalah sebagai berikut:
  1. Untuk menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur tetap sesuai dengan spesifikasinya;
  2. Untuk menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran konvensional petunjuk suatu instrumen ukur;
  3. Untuk menjamin hasil pengukuran sesuai standar nasional dan internasional;
  4. Untuk melihat tingkat ketelitian alat ukur dibandingkan dengan alat ukur standar;
  5. Untuk mempresisikan alat ukur dan memperkecil error.

Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
  2.  Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter).
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
Untuk selektor yang diarahkan 1000 pada multimeter maka lihat skala tertinggi DC Volt yaitu 0 – 250, rumus mudahnya adalah nilai yang ditunjuk jarum dibagi dengan 250 lalu hasilnya dikali dengan 1000
Misalnya jarum menunjukkan angka 100, maka perhitungannya adalah 100/250 x 1000 = 400VDC


Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
  1.  Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
  2.  Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
  3.  Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
Cara Mengukur Resistor (Ohm)
  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
  3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik. 

Tidak ada komentar: